Kuala Lumpur, KompasOtomotif – Usaha PT Astra Honda
Motor (AHM) menjaring modifikator berbakat lewat Honda Otocontest (HOCS)
kembali menelurkan hasil yang menggembiriakn. Salah satu dari tiga raja
kontes edisi 2012 kembali menjadi raja di Art of Speed (AoS), event
modifikasi mobil dan sepeda motor Asia di Citta Mall, Kuala Lumpur,
Malaysia, pekan lalu.
Raja baru Asia tersebut adalah Denny Puguh Dariyanto, modifikator dari DP Planet Motor asal Batu, Malang. Dia diberi gelar ”King” melalui karyanya Honda Tiger GL200 bergaya chopper khas sepeda motor gede. Karyanya membuat juri terpikat dan menyingkirkan 150 pesaing!
”Saya bangga dan terharu, apalagi disaksikan orang tua. Saya berharap muncul lagi bibit-bibit modifikator di Tanah Air yang bisa mengharumkan nama Indonesia pada yang diselenggarakan Honda. Saya yakin, banyak (modifikator Indonesia) mampu (melakukan),” ujar Denny kepada KompasOtomotif.
D'Renconk
Ketika bertemu dan berbincang dengan KompasOtomotif padsa final HOCS 2012 di Bali beberapa waktu lalu, Denny sempat mengatakan bakal memertahankan ciri khas desainnya pada kontes di Malaysia, yaitu mengandalkan sudut-sudut tajam untuk memberikan kesan gahar. Pernyataan itu dibuktikan dengan rombakan Honda Tiger yang diberi nama D’Renconk. ”Rencong punya bentuk unik, tajam dan meliuk. Inspirasinya dari situ,” jelasnya.
Kalau kita amati, desain D’Renconk banyak bagian tajam yang menonjol. Mulai dari setang, pelindung mesin, sampai spakbor. Denny memilih warna oranye kombinasi putih untuk membuatnya menjadi lebih menarik. Mesin satu silinder diberi ”teman” satu silinder lagi agar tampak seperti mesin sepeda motor besar V-Twin. Tujuannya, membuat ruang di bawah jok tampak penuh.
Kreasi Lain
AHM juga memboyong modifikator lain dari HOCS 2012 ke Malaysia. Pertama, Hery Setiawan asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan ubahan Honda Tiger GL200 yang diberi nama Raden Mas Parang Kusumo. Sepeda motor sport itu berubah konsep menjadi cafe racer dengan nuansa grafis batik.
Kedua, Peterson Rivai, modifikator dari Bandung, yang mengusung Honda PCX 125 dengan konsep old school bobber style. Sayang, keduanya belum memperoleh gelar tertinggi di kelas masing-masing.
Secara keseluruhan, prestasi ini sudah cukup membuat AHM berbangga. Judhy Goutama, Brand Activation Senior Manager AHM mengatakan hasil yang dipersembahkan ketiga wakil Indonesia di Malaysia itu sudah sangat bagus.
”Sebagai orang Indonesia, pasti bangga karena menjadi yang terbaik dari semua merek sepeda motor dan modifikator lain. Ke depan Honda akan terus mengantarkan anak-anak muda Indonesia berkreasi di ajang internasional,” terangnya.
Raja baru Asia tersebut adalah Denny Puguh Dariyanto, modifikator dari DP Planet Motor asal Batu, Malang. Dia diberi gelar ”King” melalui karyanya Honda Tiger GL200 bergaya chopper khas sepeda motor gede. Karyanya membuat juri terpikat dan menyingkirkan 150 pesaing!
”Saya bangga dan terharu, apalagi disaksikan orang tua. Saya berharap muncul lagi bibit-bibit modifikator di Tanah Air yang bisa mengharumkan nama Indonesia pada yang diselenggarakan Honda. Saya yakin, banyak (modifikator Indonesia) mampu (melakukan),” ujar Denny kepada KompasOtomotif.
D'Renconk
Ketika bertemu dan berbincang dengan KompasOtomotif padsa final HOCS 2012 di Bali beberapa waktu lalu, Denny sempat mengatakan bakal memertahankan ciri khas desainnya pada kontes di Malaysia, yaitu mengandalkan sudut-sudut tajam untuk memberikan kesan gahar. Pernyataan itu dibuktikan dengan rombakan Honda Tiger yang diberi nama D’Renconk. ”Rencong punya bentuk unik, tajam dan meliuk. Inspirasinya dari situ,” jelasnya.
Kalau kita amati, desain D’Renconk banyak bagian tajam yang menonjol. Mulai dari setang, pelindung mesin, sampai spakbor. Denny memilih warna oranye kombinasi putih untuk membuatnya menjadi lebih menarik. Mesin satu silinder diberi ”teman” satu silinder lagi agar tampak seperti mesin sepeda motor besar V-Twin. Tujuannya, membuat ruang di bawah jok tampak penuh.
Kreasi Lain
AHM juga memboyong modifikator lain dari HOCS 2012 ke Malaysia. Pertama, Hery Setiawan asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan ubahan Honda Tiger GL200 yang diberi nama Raden Mas Parang Kusumo. Sepeda motor sport itu berubah konsep menjadi cafe racer dengan nuansa grafis batik.
Kedua, Peterson Rivai, modifikator dari Bandung, yang mengusung Honda PCX 125 dengan konsep old school bobber style. Sayang, keduanya belum memperoleh gelar tertinggi di kelas masing-masing.
Secara keseluruhan, prestasi ini sudah cukup membuat AHM berbangga. Judhy Goutama, Brand Activation Senior Manager AHM mengatakan hasil yang dipersembahkan ketiga wakil Indonesia di Malaysia itu sudah sangat bagus.
”Sebagai orang Indonesia, pasti bangga karena menjadi yang terbaik dari semua merek sepeda motor dan modifikator lain. Ke depan Honda akan terus mengantarkan anak-anak muda Indonesia berkreasi di ajang internasional,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar