Jakarta, KompasOtomotif – Apakah Anda pernah
mengalami, saat di jalan lurus mendadak sepeda motor seperti oleng.
Apalagi belok terasa berat seperti ada yang mengganjal sehingga harus
sering mengoreksi arah. Lebih parah, setir mendikte belok ke arah
tertentu?
Penyebabnya beragam, tapi paling tidak, kendaraan pernah jatuh. Atau,
pengendara acap menghajar jalan berlubang. "Jalanan di kota besar tidak
ramah terhadap pengendara sepeda motor. Setir oleng gara-gara kondisi
jalan rusak gampang ditemui,” ujar Titut Winarto, Kepala Bengkel PT
Wahana Makmur Sejati kepada KompasOtomotif.
Mengalami kondisi seperi ini (oleng), menurut Titut, pemilik sepeda
motor tidak bisa langsung memvonis pada satu bagian, misalnya komstir.
Untuk mengeceknya harus dirunut satu-persatu. Berikut urutannya:
1. Coba cek ban. Terutama depan pernah
ditambal dan tambalannya kurang baik. Atau bisa juga kualitas ban
kurang bagus, di antaranya permukaan tidak rata, walau tak tampak kasat
mata. Perhatikan juga tekanan angin yang disarankan.
2. Pelek. Ada bagian yang peang akibat menghantam benda keras dan harus diperbaiki. Jika pelek racing harus diganti.
3. Laher as roda. Termasuk salah satu yang sering menjadi "penyakit" oleng. Benturan terus-menerus laher menjadi aus dan membuat ban goyang.
4. Komstir. Sepeda motor pernah jatuh membuat laher di dalamnya kendor.
5. Cek baut-baut pengikat mesin ke
rangka. Pastikan tidak ada yang kendor, sehingga peredaman getaran mesin
diserap maksimal dan tidak menjalar ke bagian lain.
6. Sasis atau rangka. Kalau sudah ”kena” bagian ini,
masalahnya cukup akut. Pengalaman jatuh dan terbentur membuat rangka
bengkok. Solusinya, bawa ke bengkel untuk di pres.
7. Lengan ayun (untuk sepeda motor sport). Jika
diganti dengan produk bukan standar atau lebih mahal, kemungkinan kendor
cukup besar jika tidak dipasang dengan dudukan yang benar.
8. Kabel bodi. Setir berat karena terganjal
kabel-kabel yang terikat pada leher. "Kalau beratnya pas belok kiri,
mungkin ada kabel bodi yang tersangkut, apalagi sepeda motor lama yang
sering bongkar sana-sini," tegas Titut.
9. Sokbreker. Daya redam sudah tidak maksimal akibat oli tidak pernah diganti. Penggantian dilakukan - paling tidak - setiap 12.000 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar