Rabu, 28 November 2012

Pengertian Rem


Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :
  1. Mengurangi kecepatan kendaraan.
  2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
  3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

Sistem Transmisi

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
Gir nomorRasio girRPM pada
poros keluar transmisi
13.7691.167
22.0492.147
31.4573.020
41.0004.400
50.8385.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.

Pengertian Mesin Bensin


Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI

Kamis, 04 Oktober 2012

Kaki-Kaki Mobil (bagian dari CHASSIS)

- Bagian-bagian Suspensi mobil.

* Suport
* Per/Coil Spring
* Shock Absorber/Shock breaker
* Stoper Damper

- Bagian Understeel mobil.

* Swing ARM
* Boll Joint
* Tie Rod
* Rack And
* Stabiliser

- Cara merawat understeel dan suspensi mobil.

* Priksa secara berkala bagian-bagian understeel dan suspensi.
* Pastikan anda melakukan pencucian di bagian bawah mobil, terutama di bagian suspensi dari pasir atau kotoran, terutama pada saat musim hujan.
* Pastikan bagian yang berbahan karet bebas dari oli,segera bersihkan apabila ada,karena sifat oli akan merusak struktur karet.
* Lakukan STEEM pada bagian yang terdapat pen dof(boll joint,tie rod) dengan greas/gemuk.hal ini akan memperpanjang umur bagian tersebut.
* Pastikan Shock breaker dalam keadaan baik. bila terjadi kebocoran yang ditandai keluarnya oli,segeralah lakukan penggantian.Adapun pabrikan mobil biasanya merekomendasikan penggantian shock breaker setiap 45.000 km - 50.000 km.
* Pastikan Tutup debu shoch breaker dalam keadaan baik,bagian ini sangat penting untuk mencegah masuknya krikil atau pasir yang bisa merusak seal shock breaker sehingga akan terjadi kebocoran.
* Pastikan Stoper Damper yang terletak di tengah AS shock breaker dalam keadaan baik.bagian ini jga sangat penting.
* Pastikan Per/Coil Spring duduk pada posisinya yang tepat.
* Jangan memasukkan selang pada Per/Coil Spring karena dapat menyebabkan karat yang bisa terjadi patahnya Per/Coil Spring.
- Tips memilih Suspensi yang baik.

* Bastikan Anda membeli shock breaker yang asli, karena banyak shoch breaker di pasaran yang palsu atau Rebilan.
* Cara yang paling mudah membedakan shock breaker asli dan yang palsu adalah, gores sedikit pada CATnya.bila susah mengelupas,kemungkinan besar adalah yang Asli,dan apabila gampang tergores, maka anda wajib meragukan keasliannya.
* Untuk memilih merek,merek yang paling bagus adalah merek pabrikan atau genuin part. dan jika anda terpaksa membeli merek lain,pastikan sesuai dengan kebutuhan anda (medan yang sering di lalui,beban yang sering dimuat).
* Jika medan jalan yang sering anda lalui adalah medan berat,berarti anda harus memilih shock breaker yang tekanan gasnya lebih besar.
* Jika anda ingin membuat Ceper mobil,hindari ceper dengan melakukan pemotongan pada Per/Coil Spring nya.karena hal ini akan menyebabkan kerusakan pada shock breker, atau bahkan baningan mobil akan terasa sangat keras.
* Gunakan Low Ring/per ceper untuk mobil ceper.

- Masalah - masalah yang sering terjadi.

* Bantingan keras = kemungkinan shock breker bocor,shock breker macet,per patah.
* Terdengar bunyi-bunyi asing=kemungkinan terjadi karena ada bagian yang longgar,atau terjadi kerusakan shock breaker dan understelnya.
* Ban habis tidak rata/habis sebelah=kemungkinan per patah/melesat dari dudukannya,shock breaker rusak.
* Mobil limbung/oleng pada kecepatan tinggi=shock breaker rusak, lakukan sporing dan balancing.

Penanganan Kebakaran dan Alatnya


Proses kebakaran atau terjadinya api sebenarnya bisa kita baca dari teori segitiga api yang meliputi elemen bahan, panas dan oksigen. Tanpa salah satu dari ketiga unsur tersebut, api tidak akan muncul. Oksigen sendiri harus membutuhkan diatas 10% kandungan oksigen di udara yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya proses pembakaran.

Sedang mengenai sumber panas bisa bisa muncul dari beberapa sebab antara lain :
  1. Sumber api terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam beraktifitas seperti : masak, las, dll. 
  2. Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem peralatan/rangkaian listrik seperti : setrika, atau karena adanya korsleting. 
  3. Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif dengan ion positif seperti : peti. 
  4. Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda seperti : gerinda, memaku, dll.
  5. Tetrahidral Api
  6. Kimia yaitu panas yang timbul akibat reaksi kimia seperti : karbit dengan air
Bisa terjadi juga kecenderungan terjadi reaksi kimia akibat adanya elemen ke empat. Inilah yang biasa dinamakan tetrahidral api seperti gambar disamping.


Ada beberapa klasifikasi kebakaran berdasarkan jenis bahan yang terbakar antara lain :
  • Kelas A : Benda padat seperti kertas, kayu, plastik, karet, kain, dsb. 
  • Kelas B : Benda cair seperti mInyak tanah, bensin, solar, tinner, gas elpiji, dsb. 
  • Kelas C : Kebakaran listrik, travo, kabel/konsleting arus listriknya. 
  • Kelas D : Kebakaran khusus seperti Besi, aluminium, konstruksi baja.
 Tipe Kebakaran :
Bagaimana caranya untuk memadamkan api? 
Agar bisa memadamkan secara cepat, perlu difahami segitiga api seperti yang telah diuraikan diatas yaitu menghilangkan salah satu unsur dari segitiga api.
Selain itu harus ada sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran. Alat yang sifatnya tradisional masih bisa dipakai seperti karung goni, pasir, termasuk keperluan komunikasi kentongan dll. Sedang untuk alat pemadam kebakaran yang sifatnya umum antara antara lain Hidrant, Mobil pemadam kebakaran, Alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, dll.
Disamping itu alat pemadam api lain yang mempunyai sifat sebagai racun api, antara lain karbon dioksida, Bahan Kimia kering multi guna dan bubuk kering. Dari beberapa macam alat pemadam api tersebut masing‐masing mempunyai kegunaan dan aturan tersendiri.
Inilah contoh gambar Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Media Alat Pemadam, Karakteristik dan Sifat Pemadamannya
1. Hydrospray
Alat pemadam dengan air ini umumnya digunakan untuk kebakaran kelas A. Alat ini biasanya dilengkapi dengan penera untuk mengetahui tekanan air. Penera berwarna hijau menunjukkan alat aman untuk digunakan, sedangkan warna merah menunjukkan tekanan sudah berkurang.

2. Drychemical Powder
Jenis bubuk kering digunakan untuk kelas A,B, C dan D, sedang sifat pemadaman jenis bubuk kering antara lain :
  • Menyerap panas dan mendinginkan obyek yang terbakar. 
  • Menahan radiasi panas. 
  • Bukan penghantar arus listrik. 
  • Menutup dengan cara melekat pada obyek yang terbakar karena adanya reaksi kimia bahan tersebut saat terjadi kebakaran (reaksi panas api). 
  • Menghambat terjadinya oksidasi pada obyek yang terbakar.
  • Tidak berbahaya. 
  • Efek samping yang muncul adalah debu dan kotor.
  • Dapat berakibat korosi dan kerusakan pada mesin ataupun perangkat elektronik.
  • Sekali pakai pada tiap kejadian.
3. Gas Cair Hallon Free/AF 11/Halotron 1
Alat pemadam gas cair ini bisa digunakan untuk semua jenis klasifikasi kebakaran. Sifat alat pemadam ini antara lain :
  • Bukan penghantar listrik
  • Tidak merusak peralatan 
  • Non Toxic (tidak beracun)
  • Bersih tidak meninggalkan bekas.
  • Memadamkan api dengan cara mengikat O2 disekitar area kebakaran
  • Penggunaan yang multi purpose (semua klas kebakaran)
  • Bisa digunakan berulang-ulang 
  • Lebih tepat digunakan di dalam ruang
4. Carbon dioksida
Racun api CO2 ini cocok dan efektif digunakan untuk pemadaman api kelas B dan C. Sifat-sifatnya antara lain :

         Bersih tidak meninggalkan bekas.
         Non Toxide ( tidak beracun ).
         Bukan penghantar listrik.
         Tidak merusak peralatan ( elektronik / mesin )
         Cara pemadaman dengan mendinginkan dan menyelimuti obyek yang terbakar.
         Tepat untuk area generator dan instalasi listrik.
         Tekanan kerja sangat besar.

5. Racun Api Busa 
Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya menyelimuti dan membasahi obyek yang terbakar. Jika obyek yang terbakar benda cair, racun api busa ini bekerja menutup permukaan zat cair.
Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.

6. Fire Sprinkler System
Alat ini biasanya terinstal didalam gedung dan bersifat mengandung Hg. Mekanisme kerja sprinkler yaitusecara otomatis akan mengeluarkan air bila kepala sprinkler terkena panas.
Prinsip dasar alat ini adalah mampu menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar.

 
8. Hydrant 
Digunakan untuk jenis api kelas A dan B.

Secara ringkas, penggunaan media racun api berdasarkan klasifikasi bahan terbakar jadi begini :
Agar bisa bekerja cepat dalam keadaan darurat perlu diperhitungkan persyaratan dan cara pemasangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang antara lain : 
  • Tempat mudah dilihat dan dijangkau, tidak boleh digembok atau diikat mati.
  • Jarak jangkauan maksimum 15 m.
  • Tinggi pemasangan maksimum 125 cm.
  • Jenis media dan ukuran sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan beban api.
  • Diperiksa secara berkala.
  • Bisa diisi ulang (Refill).
  • Kekuatan konstruksi terstandar.
Fasilitas yang harus dipunyai oleh laboratorium :
  • APAR 
  • Tangga darurat 
  • Ada sistem alarm seperti Heat detector, Smoke detector dan Flame detector (lidah api) 
  • Hydrant (Box hydrant) 
  • Baju tahan panas pelindung kerja lengkap tahan api 
  • Pintu tahan Api 
  • Jumping sheet 
  • Penangkal petir
Perhatikan juga jika masuk ke laboratorium atau gedung manapun, cobalah lihat dan cari tanda arah evakuasi ataupun pintu darurat. Biasanya ditunjukkan dengan papan nama 'pintu darurat' atau "exit" seperi gambar ini :
Usaha Preventif  Tanggap Kebakaran

  • Penyuluhan dan pelatihan tentang pemadam kebakaran 
  • Adanya SOP cara pengoperasian pada tabung pemadam 
  • Pastikan listrik/api telah padam sebelum meniggalkan laboratorium 
  • Usahakan bak kamar mandi selalu penuh
Bagaimana cara pelaksanaan pemadaman?
  • Selalu siap mental dan jangan panik 
  • Perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api) 
  • Membelakangi arah angin menghindar dari sisi lain 
  • Semprotkan/arahkan pada sumber api 
  • Harus tahu jenis benda yang terbakar 
  • Usahakan mengatur dan menahan nafas
Sedangkan prosedur emergensi evakuasi seperti berikut :
  • Bunyikan / tekan alarm terdekat 
  • Keluar lewat pintu terdekat 
  • Berkumpul ditempat yang berjarak minimal 30 meter dari sumber kebakaran 
  • Beritahu petugas emergensi mengenai orang-orang yang ada didalam 
  • Beritahu petugas emergensi mengenai alasan pengosongan ruangan
  • Jangan masuk kedalam gedung lagi sampai dijinkan oleh yang berwenang

Mau Cari di Sini, Silahkan!