Kamis, 04 Oktober 2012

Kaki-Kaki Mobil (bagian dari CHASSIS)

- Bagian-bagian Suspensi mobil.

* Suport
* Per/Coil Spring
* Shock Absorber/Shock breaker
* Stoper Damper

- Bagian Understeel mobil.

* Swing ARM
* Boll Joint
* Tie Rod
* Rack And
* Stabiliser

- Cara merawat understeel dan suspensi mobil.

* Priksa secara berkala bagian-bagian understeel dan suspensi.
* Pastikan anda melakukan pencucian di bagian bawah mobil, terutama di bagian suspensi dari pasir atau kotoran, terutama pada saat musim hujan.
* Pastikan bagian yang berbahan karet bebas dari oli,segera bersihkan apabila ada,karena sifat oli akan merusak struktur karet.
* Lakukan STEEM pada bagian yang terdapat pen dof(boll joint,tie rod) dengan greas/gemuk.hal ini akan memperpanjang umur bagian tersebut.
* Pastikan Shock breaker dalam keadaan baik. bila terjadi kebocoran yang ditandai keluarnya oli,segeralah lakukan penggantian.Adapun pabrikan mobil biasanya merekomendasikan penggantian shock breaker setiap 45.000 km - 50.000 km.
* Pastikan Tutup debu shoch breaker dalam keadaan baik,bagian ini sangat penting untuk mencegah masuknya krikil atau pasir yang bisa merusak seal shock breaker sehingga akan terjadi kebocoran.
* Pastikan Stoper Damper yang terletak di tengah AS shock breaker dalam keadaan baik.bagian ini jga sangat penting.
* Pastikan Per/Coil Spring duduk pada posisinya yang tepat.
* Jangan memasukkan selang pada Per/Coil Spring karena dapat menyebabkan karat yang bisa terjadi patahnya Per/Coil Spring.
- Tips memilih Suspensi yang baik.

* Bastikan Anda membeli shock breaker yang asli, karena banyak shoch breaker di pasaran yang palsu atau Rebilan.
* Cara yang paling mudah membedakan shock breaker asli dan yang palsu adalah, gores sedikit pada CATnya.bila susah mengelupas,kemungkinan besar adalah yang Asli,dan apabila gampang tergores, maka anda wajib meragukan keasliannya.
* Untuk memilih merek,merek yang paling bagus adalah merek pabrikan atau genuin part. dan jika anda terpaksa membeli merek lain,pastikan sesuai dengan kebutuhan anda (medan yang sering di lalui,beban yang sering dimuat).
* Jika medan jalan yang sering anda lalui adalah medan berat,berarti anda harus memilih shock breaker yang tekanan gasnya lebih besar.
* Jika anda ingin membuat Ceper mobil,hindari ceper dengan melakukan pemotongan pada Per/Coil Spring nya.karena hal ini akan menyebabkan kerusakan pada shock breker, atau bahkan baningan mobil akan terasa sangat keras.
* Gunakan Low Ring/per ceper untuk mobil ceper.

- Masalah - masalah yang sering terjadi.

* Bantingan keras = kemungkinan shock breker bocor,shock breker macet,per patah.
* Terdengar bunyi-bunyi asing=kemungkinan terjadi karena ada bagian yang longgar,atau terjadi kerusakan shock breaker dan understelnya.
* Ban habis tidak rata/habis sebelah=kemungkinan per patah/melesat dari dudukannya,shock breaker rusak.
* Mobil limbung/oleng pada kecepatan tinggi=shock breaker rusak, lakukan sporing dan balancing.

Penanganan Kebakaran dan Alatnya


Proses kebakaran atau terjadinya api sebenarnya bisa kita baca dari teori segitiga api yang meliputi elemen bahan, panas dan oksigen. Tanpa salah satu dari ketiga unsur tersebut, api tidak akan muncul. Oksigen sendiri harus membutuhkan diatas 10% kandungan oksigen di udara yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya proses pembakaran.

Sedang mengenai sumber panas bisa bisa muncul dari beberapa sebab antara lain :
  1. Sumber api terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam beraktifitas seperti : masak, las, dll. 
  2. Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem peralatan/rangkaian listrik seperti : setrika, atau karena adanya korsleting. 
  3. Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif dengan ion positif seperti : peti. 
  4. Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda seperti : gerinda, memaku, dll.
  5. Tetrahidral Api
  6. Kimia yaitu panas yang timbul akibat reaksi kimia seperti : karbit dengan air
Bisa terjadi juga kecenderungan terjadi reaksi kimia akibat adanya elemen ke empat. Inilah yang biasa dinamakan tetrahidral api seperti gambar disamping.


Ada beberapa klasifikasi kebakaran berdasarkan jenis bahan yang terbakar antara lain :
  • Kelas A : Benda padat seperti kertas, kayu, plastik, karet, kain, dsb. 
  • Kelas B : Benda cair seperti mInyak tanah, bensin, solar, tinner, gas elpiji, dsb. 
  • Kelas C : Kebakaran listrik, travo, kabel/konsleting arus listriknya. 
  • Kelas D : Kebakaran khusus seperti Besi, aluminium, konstruksi baja.
 Tipe Kebakaran :
Bagaimana caranya untuk memadamkan api? 
Agar bisa memadamkan secara cepat, perlu difahami segitiga api seperti yang telah diuraikan diatas yaitu menghilangkan salah satu unsur dari segitiga api.
Selain itu harus ada sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran. Alat yang sifatnya tradisional masih bisa dipakai seperti karung goni, pasir, termasuk keperluan komunikasi kentongan dll. Sedang untuk alat pemadam kebakaran yang sifatnya umum antara antara lain Hidrant, Mobil pemadam kebakaran, Alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, dll.
Disamping itu alat pemadam api lain yang mempunyai sifat sebagai racun api, antara lain karbon dioksida, Bahan Kimia kering multi guna dan bubuk kering. Dari beberapa macam alat pemadam api tersebut masing‐masing mempunyai kegunaan dan aturan tersendiri.
Inilah contoh gambar Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Media Alat Pemadam, Karakteristik dan Sifat Pemadamannya
1. Hydrospray
Alat pemadam dengan air ini umumnya digunakan untuk kebakaran kelas A. Alat ini biasanya dilengkapi dengan penera untuk mengetahui tekanan air. Penera berwarna hijau menunjukkan alat aman untuk digunakan, sedangkan warna merah menunjukkan tekanan sudah berkurang.

2. Drychemical Powder
Jenis bubuk kering digunakan untuk kelas A,B, C dan D, sedang sifat pemadaman jenis bubuk kering antara lain :
  • Menyerap panas dan mendinginkan obyek yang terbakar. 
  • Menahan radiasi panas. 
  • Bukan penghantar arus listrik. 
  • Menutup dengan cara melekat pada obyek yang terbakar karena adanya reaksi kimia bahan tersebut saat terjadi kebakaran (reaksi panas api). 
  • Menghambat terjadinya oksidasi pada obyek yang terbakar.
  • Tidak berbahaya. 
  • Efek samping yang muncul adalah debu dan kotor.
  • Dapat berakibat korosi dan kerusakan pada mesin ataupun perangkat elektronik.
  • Sekali pakai pada tiap kejadian.
3. Gas Cair Hallon Free/AF 11/Halotron 1
Alat pemadam gas cair ini bisa digunakan untuk semua jenis klasifikasi kebakaran. Sifat alat pemadam ini antara lain :
  • Bukan penghantar listrik
  • Tidak merusak peralatan 
  • Non Toxic (tidak beracun)
  • Bersih tidak meninggalkan bekas.
  • Memadamkan api dengan cara mengikat O2 disekitar area kebakaran
  • Penggunaan yang multi purpose (semua klas kebakaran)
  • Bisa digunakan berulang-ulang 
  • Lebih tepat digunakan di dalam ruang
4. Carbon dioksida
Racun api CO2 ini cocok dan efektif digunakan untuk pemadaman api kelas B dan C. Sifat-sifatnya antara lain :

         Bersih tidak meninggalkan bekas.
         Non Toxide ( tidak beracun ).
         Bukan penghantar listrik.
         Tidak merusak peralatan ( elektronik / mesin )
         Cara pemadaman dengan mendinginkan dan menyelimuti obyek yang terbakar.
         Tepat untuk area generator dan instalasi listrik.
         Tekanan kerja sangat besar.

5. Racun Api Busa 
Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya menyelimuti dan membasahi obyek yang terbakar. Jika obyek yang terbakar benda cair, racun api busa ini bekerja menutup permukaan zat cair.
Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.

6. Fire Sprinkler System
Alat ini biasanya terinstal didalam gedung dan bersifat mengandung Hg. Mekanisme kerja sprinkler yaitusecara otomatis akan mengeluarkan air bila kepala sprinkler terkena panas.
Prinsip dasar alat ini adalah mampu menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar.

 
8. Hydrant 
Digunakan untuk jenis api kelas A dan B.

Secara ringkas, penggunaan media racun api berdasarkan klasifikasi bahan terbakar jadi begini :
Agar bisa bekerja cepat dalam keadaan darurat perlu diperhitungkan persyaratan dan cara pemasangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang antara lain : 
  • Tempat mudah dilihat dan dijangkau, tidak boleh digembok atau diikat mati.
  • Jarak jangkauan maksimum 15 m.
  • Tinggi pemasangan maksimum 125 cm.
  • Jenis media dan ukuran sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan beban api.
  • Diperiksa secara berkala.
  • Bisa diisi ulang (Refill).
  • Kekuatan konstruksi terstandar.
Fasilitas yang harus dipunyai oleh laboratorium :
  • APAR 
  • Tangga darurat 
  • Ada sistem alarm seperti Heat detector, Smoke detector dan Flame detector (lidah api) 
  • Hydrant (Box hydrant) 
  • Baju tahan panas pelindung kerja lengkap tahan api 
  • Pintu tahan Api 
  • Jumping sheet 
  • Penangkal petir
Perhatikan juga jika masuk ke laboratorium atau gedung manapun, cobalah lihat dan cari tanda arah evakuasi ataupun pintu darurat. Biasanya ditunjukkan dengan papan nama 'pintu darurat' atau "exit" seperi gambar ini :
Usaha Preventif  Tanggap Kebakaran

  • Penyuluhan dan pelatihan tentang pemadam kebakaran 
  • Adanya SOP cara pengoperasian pada tabung pemadam 
  • Pastikan listrik/api telah padam sebelum meniggalkan laboratorium 
  • Usahakan bak kamar mandi selalu penuh
Bagaimana cara pelaksanaan pemadaman?
  • Selalu siap mental dan jangan panik 
  • Perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api) 
  • Membelakangi arah angin menghindar dari sisi lain 
  • Semprotkan/arahkan pada sumber api 
  • Harus tahu jenis benda yang terbakar 
  • Usahakan mengatur dan menahan nafas
Sedangkan prosedur emergensi evakuasi seperti berikut :
  • Bunyikan / tekan alarm terdekat 
  • Keluar lewat pintu terdekat 
  • Berkumpul ditempat yang berjarak minimal 30 meter dari sumber kebakaran 
  • Beritahu petugas emergensi mengenai orang-orang yang ada didalam 
  • Beritahu petugas emergensi mengenai alasan pengosongan ruangan
  • Jangan masuk kedalam gedung lagi sampai dijinkan oleh yang berwenang

Selasa, 02 Oktober 2012

REM CAKRAM

Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan pada kereta apisepeda motorsepeda.


Komponen rem cakram adalah
1)-master rem
image
Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem.karna sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan minyak rem terhadap kaliper rem.di dalam master rem ini ada beberapa komponen yang menempel.yaitu :
-sebuah bak penampung minyak rem.
-kemudian handle sebagai penekan piston
-pegas sebagai memantul handle agar kembali ke posisi semula
image
-piston atau penekan.
alat ini lah yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem yang ada di bak penampung.setelah membuka lubang kemudian piston ini menekan minyak rem ke arah kaliper.

2)-Selang
Selang ini berfungsi sebagai penyalur dari minyak rem yang mendapat tekanan dari piston di kaliper.

3)-kaliper rem
image
Setelah minyak melalui selang kemudian berlanjut ke kaliper rem.di kaliper rem ini ada batang penekan atau piston lagi.fungsinya untuk menekan kampas rem atau sepatu rem.
Ada beragam jumlah piston dalam kaliper,ada yang menggunakan satu piston saja ada dua,tiga bahkan empat.tapi fungsinya tetap sama yaitu menekan kampas rem.
4)-kampas rem/sepatu rem
image
Tekanan berlanjut ke kampas rem.kampas biasanya terbuat dari campuran asbes yang di bentuk sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gesekan dan cengraman yang sangat kuat terhadap piringan atau disc.
Di dalam sebuah kampas biasanya ada garis-garis atau alur.fungsinya untuk mengurangi panas akibat gesekan selain itu juga sebagai tempat pembuangan serpihan kampas yang terkikis akibat geseka.
4)-piringan (disc)
Tekanan dari kampas rem berlanjut di piringan cakram.karna kedua kampas rem menjepit dengan kuat sebuah piringan cakram maka terjadilah gesekan yang mampu memperlambat laju kendaraan.

5)-minyak rem
image
Minyak rem sebagai media atau perantara tekanan.untuk kualitasnya minyak rem biasanya menggunakan kode angka yaitu DOT (department Of Transportation) 3 DOT 4 dan DOT 5.kebanyakan yang di gunakan untuk motor standar yaitu DOT 3.




Mau Cari di Sini, Silahkan!