Jumat, 04 Januari 2013

TIPS VESPA : Ban Vespa Bocor Bisa Diisi KainTapi Hanya Sementara

Dulu, keistimewaan Vespa ada di ban serepnya. Jika polisi nilang, bakal nanyain kelengkapan utama, ban serep. Kini jarang  skutermania melengkapi  motornya dengan ban cadangan itu.

Masalahnya bukan soal pemeriksaan. Kalau bocor, bakal barabe! Seperti yang diceritakan Handaru Ridqian Oktantio, anggota DFIS Purwakarta. Sedang tuirng tiba-tiba ban belakang kempes. Rombongan enggak ada yang bawa ban serep, apesnya tengah malam. Di daerah Leuweung Tiis, Sumedang, Jawa Barat. Jarang ada penduduknya.

Sempat cari tukang tambal ban, tapi enggak ada. “Kumpulkan semua lap bekas dan baju kotor yang dibawa,” seru Edi Sarwono, sesepuh DFIS Purwakarta. Pertama, tukar posisi ban belakang dengan ban depan. Ban yang bocor pasang di depan. Karena didepan bebannya lebih ringan.

Bongkar ban yang bocor sambil melihat separah apa bocornya. Kemudian keluarkan ban dalamnya. Lalu kain kotor dan lap bekas dimasukkan kedalam ban sebagai pengganti ban dalam. Kain dilipat membentuk bulatan seperti batu, satu persatu dimasukan ke dalam ban luar sampai benar-benar padat.

Lalu pasang pelek, usahakan baju kotor dan lap bekas itu tidak kejepit pelek. Usahakan si pengendara motor tersebut waspada karena pada saat pertama kali dipakai, jarak sekitar 100-200 meter ban tersebut bakal goyang. Tapi, lama kelamaan kain yang berada didalam ban tersebut akan menyesuaikan sendiri seiring dengan putaran ban.

Walaupun kondisi ban seperti itu, jarak tempuhnya bisa kuat sampai 20 km. Tapi, ini hanya sementara, bukan dipakai harian. Kecepatannya pun disesuaikan, kira-kira 30-40 km/jam. Saat nikung juga jangan diajak rebah. Pelan-pelan aja bro.. 
SUMBER : (motorplus-online.com)

Bikin Kinclong Karburator, Modal Sabun dan Aki Zuur

Tidak ada salahnya menjaga kebersihan permukaan luar karburator. Apalagi, sebenarnya ada teknik mudah dan enggak butuh waktu lama buat membersihkannya. Cuma modal sabun cream alias sabun colek buat cuci baju dan air aki zuur saja.

“Pakai dua bahan itu sudah cukup bikin kinclong kok. Soalnya kalau permukaan luar karburator kotor, kesannya motor enggak pernah diservis,” bilang Ismail dari Si Mbah Jaya Motor (SJM) di Jl. Cigalagah, No. 35, Pasar Kurucuk, Karamatmulya, Kuningan, Jawa Barat.

Ismail yang juga seorang pembalap ini, coba kasih panduan. Selain kedua bahan yang sudah disebut di atas, sobat juga butuh wadah buat merendam karbu. Lalu, sikat gigi bekas atau kuas cat yang berukuran kecil buat menggosok hingga ke permukaan-permukaan terdalam.

Setelah bahan dan perlengkapan disiapkan, kini campurkan air aki zuur dan sabun colek secukupnya ke dalam wadah. Misalnya, setengah botol air aki zuur dan tiga hingga empat sendok teh sabun colek. Setelah itu, aduk keduanya hingga campuran merata. Jangan diminum ya.

Selanjutnya, buka karburator dari intake dan lepaskan seluruh part yang ada di karbu. “Jangan lupa komponen karet, plastik dan spuyer di dalam karburator harus dilepas agar tidak rusak oleh air zuur,” wanti si Mbah Mail, panggilan keren Ismail.

Usai semua part terlepas, kini rendam kedua (bagian atas karbu dan mangkok) ke cairan campuran yang sudah disiapkan tadi. Sembari direndam, baiknya perlahan diaduk juga. Sehingga cairan bisa masuk atau mengenai bagian yang sulit dijangkau.

Tak butuh waktu lama, proses perendamannya. “Hanya sekitar 2–3 menit saja sudah cukup kok. Apalagi kalau karbu itu enggak kotor-kotor banget. Setelah diangkat, gosok karbu pakai sikat atau kuas," kata si Mbah lagi.
Perhatikan
Karena air zuur mengandung H2SO4 (asam sulfat), jadi waspada agar jangan terkena kulit. Bila terkena kulit bisa-bisa tangannya gatel-gatel. Jadi hati-hati deh dalam pengerjaan nya.

Oh ya! Jika dirasa permukaan luar karbu masih kurang bersih, proses ini bisa diulang lagi ya. Pokoknya sampai taraf kinclong yang diinginkan.

Usai membersihkan permukaan luar, sekalian membersihkan bagian dalam karbu. Tapi jangan pake air zuur dan sabun. Seperti peranti macam pilot-jet dan main-jet bahkan botol skep juga. Bersihkannya bisa pakai bensin. Lalu, keringkan pakai angin kompresor agar bersih dari air dan partikel debu.

Servis Karbu Nggak Perlu Bongkar, Ini Langkahnya!


Membersihkan karburator termasuk rangkaian servis ringan sepeda motor. Namun beberapa mekanik bilang, komponen vital ini tak harus dibongkar. Selain karena masalah ini, servis karbu cukup setel setingan anginnya. Kecuali jika masalahnya sudah berat dan sudah lama tidak dibongkar.

Kenapa bisa seperti itu, sering bongkar karbu bisa bikin derat baut-baut rusak bahkan dol. Selain itu, karet sil jadi cepat longgar. Jika ada kejadian parah, seperti kemasukan kotoran debu atau air, seting karbu itu enggak cepat berubah. Kecuali jika diutak-atik sembarangan.

Nah, biar perawatan karbu mudah, murah dan prosesnya enggak makan waktu dan tenaga, berikut ini langkah-langkahnya. Apalagi kalau bisa dikerjakan sendiri.

Pertama, kalau masih pakai filter bensin antara tangki dengan karbu rajinlah untuk pengecekan. Jika kotor, bersihkan atau ganti. Lalu tanpa filter bensin, rajin buang bensin di mangkuk karbu dua atau 3 minggu sekali. Atau tiap isi bensin penuh. Caranya, tinggal kendurkan baut pembuangan di mangkuk.

Langkah kedua, bersihkan saluran udara di congor karbu dengan cairan pembersih. Caranya dengan melepas karet penyambung karbu dengan box filter, lalu semprot semua lubangnya sambil hidupkan mesin. Dijamin semua kotoran akan hilang dari filter udara.

Beres kan.  (motorplus-online.com)

Cara Memilih Ban, Perhatikan Cara Menyimpannya!


Kebutuhan pokok motor selain bensin dan alat pendukung lainnya adalah ban. Bayangkan bila ban sudah mulai habis terkikis alias botak layaknya kepala tanpa rambut kepunyaan pak Ogah. Tentu kita harus segera menggantinya, agar enggak terjadi kecelakaan yang pasti semua bilang amit-amit.

Memilih ban harus disamakan seperti kita memilih pacar ketika PDKT (pendekatan). Supaya ban yang kita pilih kualitasnya masih bagus dan layak pakai. Pemilihan ban yang baik, bukan hanya dilihat dari brand alias merek yang tertera di ban tersebut.

“Pemilihan ban yang baik, salah satunya dari cara si penjual menyimpan ban tersebut,” kata Condro, pemilik bengkel sekaligus toko variasi KMS yang terletak di Jl. Raya Panjang No. 20, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pasalnya salah memperlakukan dan menyimpan ban yang sembarangan bakal merusak ban. “Ada beberapa kebiasaan jelek dilakukan para pedagang. Mungkin belum tahu cara menyimpan ban yang baik itu seperti apa,” tambah pria yang memaparkan sebab-akibat dan cara menyimpan ban yang benar.

Misalnya menumpuk ban berlebihan. Sering ditemui menyimpan ban dengan cara ditumpuk terlalu banyak dan disimpan di atas lantai begitu saja. Hal ini bisa memberikan tekanan lebih terhadap ban satu dengan ban yang lain, sehingga karet dan rajutan besi yang terdapat di dalam ban bisa berubah dan bila dipasangkan ban enggak akan center. Suhu dingin yang diterima pada tumpukan ban pertama, bisa merusak struktur karet bannya.

Lainnya menyimpan ban di bawah terik matahari. Kebiasaan promosi yang salah adalah menyimpan ban di luar di bawah terik matahari. Paparan cahaya matahari, sangat berpengaruh terhadap keelastisan karet ban.Pasalnya cahaya matahari bisa bikin karet jadi lebih keras. “Fatalnya, bila ban yang sudah terkena cahaya matahari terlalu lama, bila digunakan akan licin karena karet jadi keras sehingga traksi yang terjadi menjadi minim.

Cara menyimpan ban yang benar, yaitu dengan cara dibariskan di tempat yang khusus dibuat untuk pajangan ban. Berada di dalam ruangan dan jauh dengan dinginnya lantai. Sehingga ban bisa terjaga keawetan karetnya juga kontur penyusun ban.

“Nah, sekarang kan sudah ngerti cara menyimpan ban yang baik. Jadi, kalau beli ban jangan yang terkena sinar matahari langsung dan ditumpuk berlebihan ya,” wanti Condro, yang juga seorang bikers. 
SUMBER : (motorplus-online.com)

Trik Panaskan Motor, Seperti Badan Manusia


Seperti badan manusia, motor juga butuh pemanasan. Ada tahap saatnya badan orang butuh warm up. Tanpa pemanasan pastinya otot-otot dan jantung akan mengalami shock alias kejutan. Terutama setelah bangun tidur, organ tubuh yang mendadak dipaksa langsung bergerak cepat atau angkat berat bisa bermasalah ke depannya. Minimal bisa terjadi kejang otot.

Karena itulah, badan manusia kudu pemanasan setelah tubuh diistirahatkan beberapa jam. “Contoh badan manusia akan mulai tune in bekerja saat pukul 09:00 WIB. Sebelumnya pasti ada tahap pemanasan dulu, seperti ngopi atau baca koran. Begitu juga motor. Memanaskan motor supaya temperatur mesin naik ke suhu ideal,” kata Slamet, Technical Instructure PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Kata Slamet yang juga pernah lama di divisi racing Yamaha Indonesia. Suhu mesin ideal harus mencapai 80 derajat celcius. Untuk mencapai suhu minimal mesin wajib dinyalakan dengan waktu tertentu.

“Saat pagi hari, atau motor sudah didiamkan beberapa jam kondisinya campuran udara akan lebih tinggi. Biar campuran udara dan bensinnya homogen, butuh dipanaskan,” kata Slamet yang berkantor di Yamaha Engineering School (YES), Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kalau yang dijelaskan Slamet, memanaskan mesin untuk motor harian. Menurutnya warm up motor standar rata-rata 2 menit-3 menit. “Enggak usah digas-gas karena kalau keseringan digas-gas, komponen cepat aus,” urai Slamet.

Bukan cuma di motor harian, motor balapun harus dilakukan pemanasan. “Motor yang panas idealnya tercapai, saat start terasa waktu gas dibuka spontan. Kalau belum mencapai suhu mesin minimal 70 derajat celcius, motor enggak bakalan bisa start cepat,” ulas Adriansyah, tunner ADR Speed, Jakarta Timur.

Tentunya kalau di tunggangan road race, apalagi tim-tim pabrikan, akan bisa dibaca bagaimana kondisi temperatur mesin. Ini bisa dibaca dari data logger yang akan menginfokan suhu mesin saat dihidupkan.

Tapi, bagaimana dengan tunggangan drag alias kuda besi karapan 201 meter? Enggak semua motor balapan lurus punya data logger. Malah, mayoritas tunggangan drag enggak pakai komponen pencatat data mesin.

Apalagi, di balapan lurus alias drag bike, start jadi penentu catatan waktu maksimal. Sedikit aja ada kesalahan ataupun suhu mesin belum mencapai titik minimal, start akan bermasalah. Kalau sudah begitu, mana bisa start diulang kecuali ada faktor kesalahan pencatat waktu.

Berbeda dari road race yang ketinggalan saat start, bisa dikejar di lap-lap selanjutnya. “Tinggal dipegang aja kepala silindernya. Kalau sudah panas, baru deh bisa dipakai,” timpal Sapuan, kiliker senior balapan lurus dari bengkel spesialias balapan lurus RMC Sapuan, Jakarta Timur.

Kalau sudah tahu pentingnya mesin dipanaskan, silakan ngopi dulu! Sruput... 

BUAT BALAP, DIGAS SEPERLUNYA AJA
Sering lihat, kan di paddock kalau motor dipanas kan dengan cara digas berulang-ulang kali? Cara seperti ini enggak langsung main gas. Ada tahapan awal yang mesti lewati.


“Pokoknya biarkan mesin dalam kondisi langsam. Setelah tahu suhunya mau mendekati temperatur minimal, baru digas. Digas-gas supaya aliran olinya menyebar dan naik ke suhu ideal,” kata Malik, tunner tim Yamaha Yamalube TJM, Jakarta.

Malik ngingatin ngegasnya jangan kasar. Waktu tangan memelintir grip gas harus bergerak halus. “Ini menyangkut rangkaian komponennya. Waktu digaskan tetap aja ada gesekan antar komponen. Kalau spontan ngegasnya dan sering, beresiko ada komponen yang rusak. Itu sering kejadian,” tutup Malik.

Itulah aturannya. 

Cara Dorong Mobil yang Benar, Ketahui Lokasi Tekanan


Pengguna kendaraan pasti pernah mengalami kondisi di mana ketika akan memarkir atau keluar dari tempat parkir, terhalang mobil lain. Solusinya, mobil lain itu harus digeser. Ini bisa terjadi sebaliknya pada mobil sendiri. Atau ketika kendaraan mogok dan harus didorong oleh banyak orang.

Namun tidak semua orang memiliki pengetahuan teknik mendorong yang sama. Jika salah meletakkan tangan, bagian bodi mobil bisa amblas atau penyok. Padahal ada aturan mainnya.

Mobil harian banyak modelnya, ada sedan, hatchback, MPV, SUV ataupun jip. Masing-masing punya tempat aman untuk ditekan ketika mobil didorong. Pada dasarnya, pilih tempat yang paling kuat.

"Doronglah bagian belakang mobil tepat di area yang paling kokoh tulangnya. Biasanya di sekitar pojok kiri dan kanan. Apapun model mobil itu, yang pasti dorongnya bukan di area pelat yang ukurannya luas," terang Iwan Abdurahman, Techincal Support Department PT Toyota Astra Motor, APM Toyota di Indonesia.
Ditambahkan, yang lebih penting lagi dorong dengan perlahan. Jangan dientak, untuk memperkecil kemungkinan penyok. Hal senada diungkap Hersunoto Ametro, manajer perbaikan bodi dan pengecatan mobil Honda Pradana di Karang Tengah, Tangerang.

Buat jenis MPV atau mobil yang di bagian pinggir terdapat deretan lampu, "Tekan atau dorongnya di kap bagasi agak pinggir. Kalau bagasi ditutup di pinggirannya kan ada karet, daerah itu cukup kuat juga," kata Hersunoto.

Bagaimana dengan mobil yang tutup bagasinya kaca semua seperti Honda Brio, Geely Panda dan sebagainya? "Dorong saja fender belakang kiri dan kanan," ujarnya.

Selain di bodi, ada pula yang memindahkan mobil dengan cara memutar bannya. "Cara itu bisa saja, aman buat bodi mobil. Tetapi saya yakin usahanya lebih besar dibanding dorong bodi," tutur Iwan lagi.

Parahnya kalau ada yang memindahkan mobil dengan menarik bumpernya. Ini sangat tidak disarankan. Rata-rata mobil sekarang bumpernya terbuat dari plastik dan dipasang ke bodi hanya dengan klip atau baut kecil, sehingga mudah lepas.

Bumper sekarang didesain seperti itu sebagai penyerap benturan saat tabrakan. "Mungkin kalau mobil lama bisa saja, seperti Toyota FJ40 kan bumpernya besi dan diikat kuat ke bodi," ungkap Iwan.

Nah, jika suatu ketika keluar dari tempat parkir dan mendapati bodi mobil Anda penyok, bisa jadi akibat didorong pada bagian yang tidak tepat.

Arti Warna Asap Knalpot, Putih Jika Oli Terbakar


UsrokxBakri salah satu anggota MOTOR Plus Reader. Berikut punya pertanyaan. Mau nanya ni.,.,. kalo Yamaha Vega.,.,pas hidup keluar asep putih dari knalpotnya, kenapa ya.,.???

Kalau melihat warna asap putih masalahnya bisa ditebak. “Asap putih terjadi apabila terdapat pelumas atau oli mesin yang terbakar,” jelas Bang Jay alias Zaenudin dari Eka Jaya Motor di Poris Paradis, Tangerang.

Oli mesin masuk ke ruang bakar disebabkan beberap faktor. Pertama, bisa jadi akibat seher dan boring sudah oblak banget. Membuat oli tidak bisa tersapu ring seher. Akibatnya oli ikut terbakar. Solusinya harus oversize, atau ganti seher yang lebih besar.

Atau bisa juga karena ring seher yang sudah lemas atau loyo. Membuat daya tekan ke silinder sudah tidak maksimal. Oli mesin di dinding liner bisa tidak tersapu bersih oleh ring.

Asap putih dari moncong knalpot, bisa juga akibat sil klep sudah loyo atau mengeras. Dampaknya oli nyelonong ke ruang bakar batang lewat klep. Akhirnya oli ikut terbakar dan berkurang kapasitasnya.

Rawat ECU Pasca Banjir, Jangan Asal Nyalakan Mesin

Banjir yang melanda beberapa titik di Indonesia belakangan ini tentu cukup membuat resah pengguna kendaraan. Apalagi dampak kerusakan komponen mobil seperti ECU bisa menguras kantong cukup dalam.

Namun jika apes terkena banjir, tips dari Tjia Goan Lay dari bengkel Lay Car di Pasar Mobil Kemayoran Blok E38 (Masuk Pintu 5) berikut ini bisa diterapkan untuk meminimalisir kerusakan.  

“Sebaiknya jika mobil terkena banjir, langsung ditarik atau didorong ke tempat yang tak lagi tergenang. Selanjutnya ketahui posisi ECU. Jika memang posisi ECU sudah dimasuki air, lepas komponen komputer tersebut, lalu keringkan dan bersihkan dengan cairan Trichloroethylene. Hal tersebut untuk mencegah konsleting pada mobil,” urainya.

Sebagai contoh, posisi ECU Toyota Fortuner, Innova, Avanza dan Rush ada di dalam kabin. Sedangkan Toyota Altis, Vios dan Yaris terdapar di ruang mesin. Ketinggian posisi ECU juga bervariasi antara    40-80 cm.

Nah, jika pengguna kendaraan belum mengetahui apakah ECU sudah terendam atau belum, maka kenali ciri-ciri ECU yang kemasukan air. “Mobil masih mau menyala, tapi setelah 2-3 hari starter mulai susah,” jelas pria yang karib disapa Lay ini. 

Dirinya juga mewanti-wanti saat pasca terendam sebaiknya mesin mobil jangan langsung dinyalakan. “Bahaya itu, nanti konslet dan bisa mengakibatkan mobil terbakar,” pungkasnya.  
Sumber : (mobil.otomotifnet.com)

Kamis, 03 Januari 2013

Punya Mobil Matik? Periksa Oli Transmisi Otomatis Secara Rutin

Jakarta - Memiliki mobil bertransmisi otomatis atau matik merupakan pilihan bagi masyarakat perkotaan di Indonesia terutama di Jakarta dan sekitarnya. Dengan kondisi jalanan yang macet, berkendara menggunakan mobil matik akan jauh lebih praktis ketimbang mobil bertransmisi manual sebab pengemudi hanya menginjak pedal gas dan rem saja.

Muncul pendapat dari masyarakat kalau mobil matik perawatannya jauh lebih mahal ketimbang mobil dengan transmisi manual. Tapi kenyataannya tidak seperti itu, perawatan mobil matik tidak jauh mudahnya dengan mobil manual.

Nah, buat Otolovers semua yang memiliki mobil matik hal yang harus diperhatikan yakni oli transmisi otomatis. Oli matik harus sering dicek agar mobil matik Anda tetap nyaman untuk dikendarai.

"Kalau mobil matik sebenarnya rutin periksa oli transmisi otomatisnya saja. Kalau warnanya masih merah itu masih bagus, tapi kalau sudah hitam dan bau kebakar itu berarti ada masalah dan segera untuk diganti," tutur Ismail Kepala Bengkel Hyundai di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan kepada detikOto, Kamis (27/12/2012).

Ismail menganjurkan, pemeriksaan oli transmisi otomatis juga tidak hanya berlaku untuk mobil matik yang sudah memiliki umur tapi juga untuk mobil matik baru. Takutnya volume olinya berkurang dan menimbulkan bau seperti terbakar.

Sementara itu, Adi Kurniawan, kepala mekanik bengkel Dua Barokah di kawasan Jakarta Barat juga mengatakan pengecekan oli transmisi otomatis sangatlah penting pada mobil matik.

Cara memeriksanya bisa kita lakukan sendiri dengan cara melihat tongkat pengukur (dipstick) yang berada di ruang mesin di atas perseneling (gearbox).

Pria yang akrab disapa Adi ini menyarankan kepada setiap pemilik mobil matik agar selalu mengecek oli transmisi setiap menempuh jarak 5.000 km. "Penggantiannya kalau bisa sama seperti mengganti oli mesin. Dan setiap 20.000 km dianjurkan untuk mengganti filter oli transmisi," cetusnya.

Tidak hanya itu, untuk pengguna mobil matik juga harus mengetahui tanda-tanda mulai terjadi kerusakan transmisi matik. Biasanya seperti gejala kopling selip, yang biasanya tak berimbang putaran mesin dengan mobil yang melaju.

"Biasanya mesin sudah berada di putaran tinggi tapi mobil tidak berjalan dengan laju yang seimbang," cetusnya.

Gejala lainnya seperti perpindahan gigi perseneling yang sering menghentak dan tidak halus seperti biasanya.

"Ini gampang kita coba, caranya coba masukan perseneling ke posisi D atau R, lalu rem kita lepas. Kalau mobil matik yang normal akan langsung bergerak. Tapi kalau tidak bergerak ada masalah pada transmisi otomatisnya," tutupnya.

Sumber : http://oto.detik.com/read/2012/12/28/062826/2128427/1213/punya-mobil-matik-periksa-oli-transmisi-otomatis-secara-rutin?

Mau Cari di Sini, Silahkan!