Jumat, 04 Januari 2013

Trik Panaskan Motor, Seperti Badan Manusia


Seperti badan manusia, motor juga butuh pemanasan. Ada tahap saatnya badan orang butuh warm up. Tanpa pemanasan pastinya otot-otot dan jantung akan mengalami shock alias kejutan. Terutama setelah bangun tidur, organ tubuh yang mendadak dipaksa langsung bergerak cepat atau angkat berat bisa bermasalah ke depannya. Minimal bisa terjadi kejang otot.

Karena itulah, badan manusia kudu pemanasan setelah tubuh diistirahatkan beberapa jam. “Contoh badan manusia akan mulai tune in bekerja saat pukul 09:00 WIB. Sebelumnya pasti ada tahap pemanasan dulu, seperti ngopi atau baca koran. Begitu juga motor. Memanaskan motor supaya temperatur mesin naik ke suhu ideal,” kata Slamet, Technical Instructure PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Kata Slamet yang juga pernah lama di divisi racing Yamaha Indonesia. Suhu mesin ideal harus mencapai 80 derajat celcius. Untuk mencapai suhu minimal mesin wajib dinyalakan dengan waktu tertentu.

“Saat pagi hari, atau motor sudah didiamkan beberapa jam kondisinya campuran udara akan lebih tinggi. Biar campuran udara dan bensinnya homogen, butuh dipanaskan,” kata Slamet yang berkantor di Yamaha Engineering School (YES), Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kalau yang dijelaskan Slamet, memanaskan mesin untuk motor harian. Menurutnya warm up motor standar rata-rata 2 menit-3 menit. “Enggak usah digas-gas karena kalau keseringan digas-gas, komponen cepat aus,” urai Slamet.

Bukan cuma di motor harian, motor balapun harus dilakukan pemanasan. “Motor yang panas idealnya tercapai, saat start terasa waktu gas dibuka spontan. Kalau belum mencapai suhu mesin minimal 70 derajat celcius, motor enggak bakalan bisa start cepat,” ulas Adriansyah, tunner ADR Speed, Jakarta Timur.

Tentunya kalau di tunggangan road race, apalagi tim-tim pabrikan, akan bisa dibaca bagaimana kondisi temperatur mesin. Ini bisa dibaca dari data logger yang akan menginfokan suhu mesin saat dihidupkan.

Tapi, bagaimana dengan tunggangan drag alias kuda besi karapan 201 meter? Enggak semua motor balapan lurus punya data logger. Malah, mayoritas tunggangan drag enggak pakai komponen pencatat data mesin.

Apalagi, di balapan lurus alias drag bike, start jadi penentu catatan waktu maksimal. Sedikit aja ada kesalahan ataupun suhu mesin belum mencapai titik minimal, start akan bermasalah. Kalau sudah begitu, mana bisa start diulang kecuali ada faktor kesalahan pencatat waktu.

Berbeda dari road race yang ketinggalan saat start, bisa dikejar di lap-lap selanjutnya. “Tinggal dipegang aja kepala silindernya. Kalau sudah panas, baru deh bisa dipakai,” timpal Sapuan, kiliker senior balapan lurus dari bengkel spesialias balapan lurus RMC Sapuan, Jakarta Timur.

Kalau sudah tahu pentingnya mesin dipanaskan, silakan ngopi dulu! Sruput... 

BUAT BALAP, DIGAS SEPERLUNYA AJA
Sering lihat, kan di paddock kalau motor dipanas kan dengan cara digas berulang-ulang kali? Cara seperti ini enggak langsung main gas. Ada tahapan awal yang mesti lewati.


“Pokoknya biarkan mesin dalam kondisi langsam. Setelah tahu suhunya mau mendekati temperatur minimal, baru digas. Digas-gas supaya aliran olinya menyebar dan naik ke suhu ideal,” kata Malik, tunner tim Yamaha Yamalube TJM, Jakarta.

Malik ngingatin ngegasnya jangan kasar. Waktu tangan memelintir grip gas harus bergerak halus. “Ini menyangkut rangkaian komponennya. Waktu digaskan tetap aja ada gesekan antar komponen. Kalau spontan ngegasnya dan sering, beresiko ada komponen yang rusak. Itu sering kejadian,” tutup Malik.

Itulah aturannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Cari di Sini, Silahkan!