Sabtu, 25 Mei 2013

HD S&S Knucklehead, New Old Stock Engine

Mesin Harley-Davidson (H-D) tipe Knucklehead termasuk dapur pacu yang paling diburu para pecinta H-D. Wajar kalau mesin generasi kedua yang diluncurkan antara  1936 sampai 1947 setelah tipe Flathead, bikin Gus Agus tergila-gila ingin memilikinya.  

“Mesin tipe ini jumlahnya tidak banyak. Selain memiliki desain klasik dan unik, power mesin yang dihasilkan pun jadi luar biasa,” bangga Gus Agus ketua komunitas Custom Chopper Heroes dari Bali. 

Inilah bagian dari alasan  Agus menyukai karakter mesin Knucklehead. Meskipun mesin orisinalnya H-D sekarang sudah sulit diburu. “Tapi saya pilih mesin Knucklehead produk aftermarket yang sudah diluncurkan oleh S&S,” lanjut pria ramah ini sambil menyebutkan mesin replika ini dibuat 2009.

Pakai mesin aftermarket, masih menurut Agus banyak kelebihan. Materialnya sudah baru dan jelas lebih awet juga bertenaga. Yang terpenting tidak dipusingkan lagi oleh rembesan oli layaknya motor lawas. 

Modal mesin jadi bahan dasar Agus ngebangun besutan custom yang mengandalkan girboks stok H-D Softail. Aliran yang dipilih chopper klasik modern menyesuaikan dengan jenis mesin. “Ubahan seperti ini paling pas dengan mesin Knucklehead,” urai pria menyukai garapan motor builder Jepang. 

Untuk membantu proses menggarap motor, Agus mempercayakan ke  rumah modifikasi Bongluck Custom yang berada di Denpasar, Bali. "Saya kumpulkan part-nya, sedangkan Nyoman Bongluck sang builder yang merakit termasuk bikin beberapa komponen untuk kelengkapan motor," sebut Agus.  

Ogah pusing dengan ubahan rangka, Gus Agus juga mengandalkan frame aftermarket buatan Ultima. Desain rangka  hardtail alias rigid ditopang fork depan springer makin kental dengan tampilan klasik chopper. “Meskipun chopper klasik, kesan modern masih terlihat,” ujar pria yang juga tergabung di HOG-Bali. 

Seperti pemakaian sistem pengereman yang andalkan model disk brake. Paling sip dilihat desain rem belakang. Bagian sporket sekaligus berfungsi sebagai disk brake. “Saya berburu part sproket rotor ini dari salah satu builder di Jepang,” lanjut pria yang kerap berkunjung ke negara Matahari Terbit. 

Selain sproket rotor, beberapa bagian part aftermarketnya juga mengandalkan builder asal Jepang. Mulai dari head lamp, stop lamp, dan foot rest. “Kalau tangki oli yang saya pakai ini produk Moon Eyes,” tunjuk pria yang pernah keliling Bali dengan H-D customnya ini. 

Pada lingkar roda, Agus sengaja tidak memilih ban yang berprofil lebar. Dia ingin tampilan klasik yang simpel dengan pamakaian ban jenjang. Tidak salah kalau pilihannya jatuh pada lingkar roda ring 21 inci untuk roda depan dan belakang. 

Kesan simpel juga terlintas dari pemilihan desain bodi yang minimalis. Seperti pemakaian tangki model Peanut yang memiliki kapasitas hanya 8 liter. Berpadu dengan sepatbor belakang simpel yang dipasang rapat dengan roda belakang. (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban: Metzeler 21/100/80
Pelek : Aftermarket 21 inci
Jok : Bongluck Custom
Knalpot: Bongluck Custom
Setang : Sportster  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Cari di Sini, Silahkan!