Ban merupakan komponen yang berperan penting bagi sepeda motor. Komponen ini tak sekadar menjadi titik tumpuan antara sepeda motor dan beban yang disangga dengan lintasan yang dilalui saja, tetapi juga menentukan kenyamanan saat melaju. Spesifikasi ban yang tidak sesuai dengan karakter motor dan jalanan yang setiap hari dilalui menimbulkan ketidaknyamanan. Begitupun bila struktur ban telah aus dan ukiran di permukaan telah habis akan “Memiliki potensi menimbulkan kecelakaan”.
Simak tips berikuts sebelum mengganti ban sepeda motor dengan ban yang berbeda dengan bawaan pabrik, sebaiknya dipertimbangkan tiga hal.
3 Tips Memilih Ban Motor :
1. Pahami kode yang ada di ban dan kegunaannya
Pada umumnya, pabrik ban menggunakan dua macam kode, yaitu imperialdan metric. Kode tersebut selain menyatakan dimensi ban, juga menunjukkan bahan serta batas kemampuan ban saat digunakan.
Misalnya, ban berkode 120/90 – 16 67H. Angka 120 adalah ukuran lebar–dalam satu millimeter–ban. Angka 90 menunjukkan persentase perbandingan antara tinggi ban atau dinding bagian samping ban dengan lebar ban. Jika tertulis 90 berarti 90 persen dikalikan lebar ban yaitu 120. Hasilnya tinggi dinding ban adalah 108 milimeter.
Adapun angka 16 adalah diameter pelek yang diukur dengan satuan inci. Artinya, ban tersebut disarankan untuk digunakan pada pelek yang berukuran 16 inci. Bila peleknya lebih besar atau lebih kecil maka akan mengurangi kenyamanan.
Sementara, angka 67 adalah batas beban maksimum yang bisa disangga oleh ban yang bersangkutan. Untuk mengetahui batas maksimum itu, angka tersebut harus dikalikan dengan load index (LI), yaitu 4,6. Indeks tersebut ditetapkan secara internasional.
Jadi, bila tertera 67 berarti 67×4,6 = 307 kilogram. Itulah, beban maksimum yang masih bisa disangga oleh ban. Sedangkan huruf H adalah kode laju kecepatan maksimum kendaraan yang masih bisa ditoleransi oleh ban. H berarti ban tersebut sanggup diajak melesat hingga kecepatan 210 kilometer per jam. Kode ini telah ditetapkan secara internasional dan masing-masing huruf mewakili kecepatan tertentu.
2. Pilih ban sesuai dengan kecepatan berkendara
Satu hal yang patut dicatat adalah jangan menggunakan ban yang hanya sesuai dengan kecepatan tertentu, misalnya 160 kilometer per jam (kpj), tetapi digunakan untuk kecepatan 200 kpj. Selain tidak nyaman, itu mengundang bahaya.
Kode lainnya adalah Q menunjukkan ban itu bisa dipakai dengan kecepatan maksimum 160 kpj, S untuk 190 kpj dan T untuk 190 kpj. Masih ada beberapa kode lainnya. Oleh karena itu, konsultasikan dengan ahli, baik mekanik di bengkel yang Anda percaya atau mekanik di toko ban bila Anda berniat mengganti ban bawaan pabrik dengan ban baru.
3. Pilih ban dalam yang sesuai
Setelah menentukan pilihan ban luar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan motor Anda, sebaiknya juga memilih ban dalam yang tepat. Ketepatan tidak hanya memudahkan perawatan saja, tetapi juga kenyamanan atau bahkan keamanan Anda dalam berkendara. Selama ini pabrikan ban memproduksi dua jenis ban dalam berdasar bahan dasar yang digunakannya, yaitu NR singkatan dari Natural Rubberatau karet alam dan Butylethilene yaitu dari bahan senyawa polimer. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Ban dari bahan karet alam atau NR lebih mudah kehilangan volume angin. Sebaliknya, Butyllebih tahan lama.
Ingat, tekanan angin tidak hanya berpengaruh pada tingkat konsumen bahan bakar dan kenyamanan saat berkendara saja, tetapi juga keamanan.
Semoga informasi mengenai pemilihan ban yang tepat ini bermanfaat bagi anda. Semoga anda dapat berkendara dengan nyaman dan aman.